HALOJABAR.CO – Rencana pengisian gedung baru DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Agustus 2025 mendatang masih menghadapi sejumlah kendala.
Alhasil butuh perbaikan-perbaikan kerusakan agar bangunan gedung DPRD termegah di Jawa Barat ini bisa ditempati dan jadi kantor 50 anggota DPRD KBB.
Kabag Umum, Sekretariat DPRD KBB, Dudih Heryana menyebutkan beberapa yang masih harus ada penyempurnaan dan perbaikan seperti videotron di ruang rapat paripurna dan instalasi air bersih.
“Untuk videotron itu masalahnya belum muncul suara dan baru visualnya saja. Sedangkan instalasi air bersih banyak yang bocor-bocor,” ucapnya, Senin 5 Mei 2025.
Dia merinci, kondisi videotron sejak awal memang seperti itu dan belum pernah dipergunakan. Sehingga jika akan dipakai rapat perlu ada penambahan sound sistem agar suaranya terdengar.
Sedangkan untuk kendala instalasi air, lanjut Dudih, terdeteksi ada masalah kebocoran pada keran dan klosetnya.
Itu setelah fasilitas air yang disuplai dari PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS), BUMD milik Pemkab Bandung Barat selesai terpasang.
BACA JUGA:
Kebocoran diketahui, saat Bagian Umum Setwan KBB dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB melakukan pengecekan sarana dan prasarana gedung baru DPRD tersebut pekan lalu.
“Kami memeriksa kondisi kamar mandi, keran, sampai kloset duduk. Ketika keran dibuka ternyata air bocor pada bagian-bagian karet sambungan, air dari sambungan kloset juga sama (bocor),” tuturnya.
Menurutnya, sedikitnya ada sekitar 25 keran dan beberapa kloset yang bermasalah karena bocor. Untuk perbaikannya sudah dikoordinasikan dengan Dinas PUTR KBB. Penyebab kerusakan itu diduga karena sejak dibangun belum pernah difungsikan.
“Bisa juga karena faktor cuaca, yang berpengaruh pada bagian karetnya sehingga menjadi aus ketika terkena air,” sambungnya.
Sejauh ini, kata dia, hingga awal Mei ini sudah 10 persen barang dipindahkan dari gedung DPRD KBB yang sekarang di Jalan Raya Tagog Padalarang ke gedung DPRD baru di Mekarsari Ngamprah. Tapi itu baru sebatas arsip dan dokumen lama.
“Pemindahan barang dilakukan secara bertahap, dan yang sudah baru arsip dan dokumen-dokumen,” pungkasnya.***