DPRD KBB Minta Pengelola Autopia Park Lembang Serap Pekerja Lokal dan Bangunan Sesuai PBG

autopia park lembang
Lokasi pembangunan wahana Autopia Park di lahan eks Grand Hotel Lembang, KBB, yang diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus mengikuti progres pembangunan objek wisata Autopia Park di kawasan Lembang untuk memastikan seluruh persyaratan administrasi perizinannya sesuai prosedur.

Proses pembangunan wahana wisata ini menggunakan lahan di bekas Grand Hotel Lembang. Autopia Park merupakan destinasi wisata museum automotif yang dilengkapi sejumlah wahana menarik dan teknologi kekinian.

“Kami dari Komisi III dan Komisi IV DPRD KBB pastikan PT Wahana Autopia ini sudah melakukan semua prosedurnya. Hingga akan dimulainya pembangunan mereka sudah mengantongi izin yang ada,” kata Ketua Komisi III DPRD KBB Pither Tjuandys saat ditemui di lokasi pembangunan Wana Wisata Autopia Park Lembang, Jumat 16 Mei 2025.

Pihaknya mengapresiasi PT Wahana Autopia, sebab jika semua pengusaha atau investor bisa menjalankan proses administrasi perizinan sesuai aturan pasti tidak ada persoalan.

“Jadi langkah yang dilakukan PT Wahana Autopia ini harus menjadi contoh bagi pengusaha lainnya di KBB,” sambungnya.

Dia menekankan pembangunan yang dilakukan harus mengikuti berdasarkan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Dengan luas sekitar 1 hektare yang akan menjadi pusat wisata pembangunan harus sesuai.

“Kami harap bisa menjadi investor yang baik dan meningkatkan PAD di KBB, membuka lapangan kerja sehingga PT ini bisa terus mendapat kepercayaan,” ucapnya.

BACA JUGA: Museum Otomotif Pertama di Indonesia akan Hadir di Lahan Eks Grand Hotel Lembang

Anggota Komisi IV DPRD KBB Imam Tunggara meminta pihak perusahaan juga memperhatikan penyerapan tenaga kerja lokal. Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan sesuai kemampuan dari pekerja itu sendiri.

“Semoga tenaga kerja dari wilayah sekitar sini bisa dilibatkan sesuai kebutuhan, jangan sampai warga jadi tamu di rumahnya sendiri atau jadi penonton,” tuturnya.

Sementara Owner Autopia Park, Erik Wijaya menyebutkan, soal penyerapan tenaga kerja pasti akan diusahakan semuanya diakomodir sebisa mungkin dari warga sekitar. Sudah ada beberapa yang sudah mulai bekerja dan selalu berkoordinasi dengan tokoh setempat.

“Kita sangat welcome terhadap pekerja yang berasal dari warga sekitar dan komunikasi dengan tokoh-tokoh setempat juga terjalin cukup baik,” tuturnya.

Terkait progres pembangunan, lanjut dia, saat ini masih tahap perencanaan dan persiapan. Sedangkan untuk target pengerjaan jika tidak ada kendala dan cuaca mendukung, adalah 15 bulan atau bulan Juli 2026 sudah selesai.

Nantinya di tempat ini akan dibuat wahana automotif untuk keluarga serta ada untuk anak-anak dan sains yang berhubungan dengan automotif. Seperti ada driving school, go kart, 3D dan semua berhubungan dengan automotif.