Pemda KBB Tunggu Kajian PVMBG untuk Putuskan Relokasi Korban Longsor di Lembang

Longsor Lembang
Kondisi tanah yang labil dan cuaca ekstrem karena hujan turun setiap hari membuat lahan di Kampung Areng RT 01/11, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, rawan longsor susulan. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum bisa memutuskan langkah relokasi kepada korban longsor di Desa Wangunsari, Lembang.

Kepala Pelaksana BPBD KBB, Meidi mengatakan opsi relokasi bisa dilaksanakan pemerintah daerah namun mesti berdasarkan pada hasil kajian teknis mengenai kondisi di lapangan oleh instansi berwenang.

“Untuk kepastian relokasi, kami sudah meminta PVMBG melaksanakan kajian. Apakah daerah itu masih layak ditinggali atau seperti apa,” ucapnya, Selasa 20 Mei 2025.

Meidi menerangkan, penyebab longsor di Kampung Areng RT 01/11, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, itu karena kondisi tanah yang labil diperparah dengan curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.

“Kondisi tanahnya cukup labil, ditambah curah hujan yang tinggi, jadi terjadi longsor,” sambungnya.

BACA JUGA: Warga Lembang Korban Pergerakan Tanah Tagih Janji Bantuan Pemda KBB

Imbas dari longsor yang terjadi pada Jumat 16 Mei 2025 itu menyebabkan 104 jiwa warga kampung tersebut mengungsi karena rumahnya rusak parah dan sebagian lagi terancam potensi longsor susulan.

Warga saat ini masih mengungsi di masjid kampung tersebut mereka tidur berdesakan. Namun sebagian pengungsi ada yang memilih ke rumah kerabat mereka yang tak jauh dari domisili mereka saat ini.

“Semua masih mengungsi, karena rawan longsor susulan. Tapi kita terus pantau perkembangannya seperti apa,” lanjut Meidi.

Salah satu warga terdampak longsor Siti berharap ke pemerintah daerah rumahnya diperbaiki karena mengalami kerusakan. Seperti dinding rumah retak sehingga mengharuskannya mengungsi.

“Kalau sekarang mengungsi dulu karena khawatir longsor susulan, barang-barang juga masih pada di rumah,” imbuhnya.***