HALOJABAR.CO – Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB belum menerima laporan kasus COVID-19 terbaru, namun tetap mensiagakan petugas.
Kasus COVID-19 kembali naik di sejumlah negara, termasuk di Indonesia di beberapa daerah sudah ada laporan warga yang terpapar.
Namun untuk di Kabupaten Bandung Barat (KBB), hingga saat ini belum ada temuan ataupun laporan yang masuk ke Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan KBB, Ridwan Abdullah Putra mengatakan telah mengantisipasi menghadapi potensi kembalinya serangan COVID-19, seiring dengan munculnya varian baru yang dilaporkan.
“Kita sudah waspada dan antisipasi, sejauh ini belum ada laporan kasus yang masuk,” ucapnya, 4 Juni 2025.
Pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas dan rumah sakit rujukan, agar dalam status siaga.
Berbekal pengalaman saat pandemi lalu, selama 2020–2022, Dinkes KBB telah membentuk Satgas COVID-19 lintas sektor hingga ke tingkat desa. Kemudian berkolaborasi dengan TNI, Polri, relawan, dan komunitas lokal dalam kegiatan tracing dan edukasi.
BACA JUGA: Ratusan Buruh di Cimahi Terkena PHK, Apindo Sebut Ekonomi Sekarang Lebih Sulit daripada COVID-19
Sementara itu vaksinasi massal telah dilakukan yang menjangkau lebih dari 95% sasaran. Hingga pengaktifan Public Safety Center (PSC) 119 sebagai garda depan pelayanan kegawatdaruratan COVID-19.
Sedangkan dalam menghadapi potensi lonjakan kasus baru, pihaknya telah melakukan langkah-langkah mengaktifkan kembali tim surveilans dan deteksi dini di seluruh Puskesmas.
“Untuk ruang isolasi pasien COVID-19 di RSUD Lembang, RSUD Cikalongwetan, dan RSUD Lembang masih ada meski dengan jumlah terbatas. Yakni sekitar 5-10% dari total tempat tidur yang ada,” sebutnya.
Lebih lanjut pihaknya juga menyediakan stok masker, alat pelindung diri (APD) dan logistik medis yang cukup untuk 3 bulan ke depan. Serta menyiapkan skema isolasi terpusat dan referral rumah sakit sesuai protokol terkini Kementerian Kesehatan.
Ridwan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menjaga kebersihan, memakai masker di ruang tertutup atau padat, dan segera melapor jika mengalami gejala gangguan pernapasan.
“Kami pun terus menjalin kemitraan dengan berbagai sektor, termasuk koordinasi rutin dengan Dinas Pendidikan, BPBD, Satpol PP, dan stakeholder lain dalam menghadapi ancaman COVID-19 ini,” pungkasnya.***