Anggota DPR RI Soroti Sungai Citarum di KBB Jadi Lautan Sampah dan Eceng Gondok

Sungai Citarum KBB
Sungai Citarum di sekitar Jembatan BBS, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dipenuhi lautan sampah dan tanaman eceng gondok termasuk sampah rumah tangga. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Kondisi Sungai Citarum yang berada di sekitar Jembatan BBS, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dipenuhi lautan sampah dan tanaman eceng gondok.

Hal tersebut menjadi sorotan berbagai kalangan karena aliran Sungai Citarum tampak dipenuhi oleh sampah rumah tangga, limbah plastik, serta tanaman eceng gondok yang menutupi hampir seluruh permukaan air.

Bahkan kondisi ini tidak hanya memperburuk estetika lingkungan, tetapi juga menghambat aliran air dan meningkatkan risiko banjir ketika hujan deras turun.

Dengan penampakan kondisi sampah di Sungai Citarum, Pemda KBB harus segera melakukan pembersihan serta menindak tegas pihak-pihak yang masih membuang sampah ke sungai secara sembarangan.

Anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi Partai Golkar, Dadang Naser, mengakui prihatin dengan kondisi Sungai Citarum yang dipenuhi sampah dan eceng gondok.

Dia menyampaikan, bahwa Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum harus segera bertindak lebih serius dan tidak menjadikan keterbatasan anggaran sebagai alasan.

BACA JUGA: Warga Cihampelas KBB Hilang Tenggelam di Sungai Citarum saat Mencari Sampah Plastik

“Bersama rakyat, TNI, dan Polri, kita bisa hidupkan lagi semangat Citarum Harum. Ini tanggung jawab bersama, bukan saling tunjuk, BBWS dan yang lainnya,” ucapnya saat dimintai tanggapan, Rabu 11 Juni 2025.

Menurutnya program Citarum Harum yang sempat digalakkan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan ekosistem sungai dinilai perlu kembali dihidupkan.

Dia pun menyarankan agar Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum kembali difungsikan secara maksimal untuk menangani persoalan lingkungan di sepanjang aliran sungai tersebut.

“Kondisi Sungai Citarum harus menjadi perhatian serius. Artinya, penyelamatan lingkungan tidak bisa ditunda dan membutuhkan kolaborasi nyata lintas sektor,” imbuhnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Plt Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB, Zamilia Floreta, menyatakan, terus melakukan pemantauan dan pembersihan sungai melalui program river clean up.

“Kami melakukan pembersihan pada awal Juni. Memang sebelumnya kondisi di sungai Citarum masih terkendali, tetapi sekarang tampaknya penuh lagi,” ucapnya.***