Kemacetan di Padalarang KBB Jadi Sorotan Dedi Mulyadi, Pemda KBB Diminta Fokus Benahi Infrastruktur

Kemacetan Padalarang
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti soal kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Untuk itu dirinya meminta agar Pemda KBB mulai fokus melakukan berbagai pembenahan dari berbagai sektor, salah satunya adalah infrastruktur jalan.

“Bayangan orang kalau mau ke Padalarang adalah macetnya,” kata
Dedi Mulyadi usai menghadiri Rapat Paripurna HUT ke-18 KBB di Gedung Baru DPRD KBB, Kamis 19 Juni 2025 malam.

Menurut Dedi, di usianya yang ke-18, Bandung Barat harus ada pembenahan-pembenahan. Seperti alokasi belanjanya harus mulai fokus kepada infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, sarana prasarana pendidikan dan sarana layanan kesehatan.

Selanjutnya dari sisi kawasan perkotaan Pemda Bandung Barat juga harus berani menata Padalarang. Mulai dari kawasan Pasar Tagog, Ciburuy hingga jembatan perbatasan Cianjur yang harus rapi dan bersih dari PKL.

“Itu harus ditata, karena Bandung Barat punya potensi luar biasa,” sebutnya.

BACA JUGA: Reaktivasi Jalur Kereta Cipatat-Padalarang KBB, Jangan Sampai Matikan Sopir Angkot

Tak hanya itu, dia juga menyoroti persoalan kemacetan di kawasan Cimareme dan akan memberikan solusi dengan membangun jembatan layang. Kemudian punya tugas untuk menata di Stasiun Kereta Cepat Padalarang karena di depannya agak kumuh.

“Jadi nanti biar kita yang rapihin dan sudah dialokasikan anggarannya. Rapihin bareng-bareng karena kuncinya di Padalarang, kalau stasiunnya rapih, jadi yang turun di Stasiun Kereta Cepat bagaimana caranya agar pikirannya itu hanya di Bandung Barat,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, Pemda KBB harus berani menutup tambang ilegal bersama dengan Pemprov Jabar.

Sebab selama dirinya turun ke lapangan tidak ada masyarakat di sekitar lokasi tambang yang sejahtera. Sebaliknya ketika ada tambang, usaha pariwisata juga akan terdampak dan potensi bencana muncul.

“Ketika ada tambang maka pariwisata gak akan berkembang, makanya tambang-tambang ilegal harus ditertibkan,” tegasnya.***