HALOJABAR.CO – Sebanyak tujuh Kepala Desa Pengganti Antar Waktu (PAW) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilantik Bupati KBB, Jeje Ritchie Ismail, di Abadi Hash Lembang, Selasa 24 Juni 2025.
Momen ini menjadi bagian penting dari pemulihan roda pemerintahan desa di wilayah Bandung Barat yang sempat mengalami kekosongan kepemimpinan.
Tujuh desa itu adalah Desa Situwangi (Kecamatan Cihampelas), Desa Tanimulya (Kecamatan Ngamprah), Desa Wangunjaya (Kecamatan Cikalong Wetan), Desa Mekarwangi (Kecamatan Lembang).
Kemudian Desa Wangunharja (Kecamatan Lembang), Desa Kayuambon (Kecamatan Lembang), dan Desa Cibogo (Kecamatan Lembang).
Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mengatakan pelantikan tersebut bukan sekadar seremoni administratif. Melainkan bagian dari konsolidasi pelayanan publik dan pembangunan desa yang menjadi ujung tombak kemajuan daerah.
“Pelantikan hari ini bukanlah sekadar seremonial administratif, tapi juga merupakan bagian dari proses pemulihan pemerintahan desa sebagai ujung tombak pelayanan publik dan pembangunan masyarakat,” ucapnya.
Jeje menjelaskan pelantikan ini adalah gelombang kedua setelah sebelumnya lima desa telah dilantik pada April 2025.
Total 12 desa mengalami kekosongan kepemimpinan akibat kepala desa sebelumnya mencalonkan diri sebagai legislatif, meninggal dunia, atau tersangkut persoalan hukum.
Pelaksanaan pemilihan Kepala Desa PAW dilakukan melalui musyawarah desa, sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri yang membatasi pelaksanaan Pilkades langsung selama tahun politik 2024 dan 2025.
BACA JUGA: 12 Kursi Kepala Desa di KBB Kosong, Sebagian Diisi Pengganti Antar Waktu
“Justru dari proses musyawarah ini lahir komitmen kolektif dan rasa tanggung jawab dari masyarakat. Para kepala desa yang baru dilantik adalah hasil dari kepercayaan warga, dan itu adalah amanah yang besar,” kata Jeje.
Dia juga menekankan pentingnya peran desa dalam kerangka pembangunan nasional. Ia mengutip visi Presiden RI Prabowo Subianto, yang menjadikan desa sebagai titik awal pembangunan demi pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
“Desa hari ini bukan lagi pelengkap dalam sistem pemerintahan, melainkan fondasi. Ketika desa kuat dan mandiri, maka Bandung Barat akan lebih cepat berbenah,” ucapnya.
Dalam arahannya, Jeje menitipkan satu prioritas utama kepada para kepala desa, yakni menggerakkan ekonomi desa secara nyata melalui koperasi.
Gunakan Koperasi Desa Merah Putih sebagai motor penggerak ekonomi. Jangan hanya jadi papan nama. Jadikan koperasi alat perjuangan ekonomi rakyat. Saat ini, tercatat 165 koperasi desa di Bandung Barat telah berbadan hukum.