Itu dikarenakan debit air meningkat drastis akibat banyak tanaman yang ditebang. Selain itu banyak sampah yang dibuang ke aliran sungai yang membuat saluran air dan selokan yang awalnya sedalam lebih dari 1 meter kini hanya sekitar 10 sentimeter.
Pihaknya sudah meminta kepada pengembang termasuk aparatur wilayah seperti RW dan Desa untuk melakukan pembenahan drainase sebelum alat berat naik ke kawasan tersebut. Akan tetapi permintaan itu tidak direspons oleh pihak pengembang pembangunan makam ataupun perumahan.
“Awalnya kami berharap dengan adanya pembangunan di Kampung Cibeber Hilir warga bisa ikut sejahtera. Namun yang terjadi malah terjadi banjir dan akses jalan mau ditutup,” ujarnya.***