Wahyu pun mengakui, keberadaan sampah plastik menjadi pekerjaan rumah besar bagi pihaknya mengingat keberadaan jumlah sampah yang disetorkan ke Bank Sumber Daya Sampah Melong 26 Cimahi untuk diolah tidak terlalu besar.
Sehingga, dirinya berharap langkah yang dilakukan pihaknya bisa diduplikasi di kelurahan lain yang ada di Kota Cimahi. Dengan begitu jumlah sampah yang diolahnya bisa lebih banyak lagi agar produksi Petasolnya semakin meningkat.
“Ini bisa jadi manfaat buat semuanya, apalagi bahan bakar minyak yang pengganti BBM setara solar ini benar-benar bermanfaat,” ucapnya.
Inovator lainnya Lionard Sutandi menambahkan, dari tujuh jenis plastik di Bank Sumber Daya Induk Melong 26, ada empat jenis plastik yang sudah bisa diupayakan untuk diproses. Sementara untuk jenis Polyethylene Terephthalate (PET) dan PVC tidak bisa diolah lantaran terdapat kandungan klorin.
“Persoalan sampah plastik dulu hanya mewakili 10 persen dari total timbunan sampah dan sekarang mendekati 20 persen. Artinya, penggunaan plastik menjadi sangat masif di kalangan masyarakat,” ucapnya.***