HALOJABAR.CO – Sebuah foto yang diambil dengan menggunakan drone menunjukkan hutan di kawasan lereng Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), gundul.
Hal itu tampak terlihat jelas karena di tengah-tengah hamparan hijau pepohonan tampak area berwarna coklat membentuk pola seperti jalan yang diduga hasil cut and fill untuk pembuatan jalan serta bangunan.
Disinyalir pembukaan lahan itu berada di lereng Gunung Tangkuban Parahu tepatnya di Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Diperkirakan luas lahan itu mencapai 5 hektar lebih. Berdasarkan penelusuran, foto tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram Ketua Asosiasi Profesi Pemandu Geowisata Indonesia (PGWI) Deni Sugandi.
Dia mengambil foto tersebut melalui pesawat drone saat melaksanakan kegiatan pemanduan wisata Geourban Gunung Tangkuban Parahu bersama anggota komunitasnya, pada 23 Maret 2025.
“Jadi waktu itu kami sedang melaksanakan kegiatan pemanduan wisata Geourban Gunung Tangkuban Parahu memakai jalur perkebunan teh Sukawana lewat trek 11 menuju puncak Upas,” tutur Deni saat dikonfirmasi awak media, Jumat (27/3/2025).
Saat di perjalanan, dirinya menerbangkan drone untuk melihat bentang alam di sekitar perkebunan teh. Namun tiba-tiba melihat dari kejauhan aktivitas pembukaan lahan dengan skala cukup besar.
BACA JUGA: FLPH: Pembangunan Eiger Camp Bukan di Kaki Gunung Tangkubanparahu, Perizinan Lengkap
“Pesawat (drone) saya tidak sampai ke lokasi, jadi saya pakai zoom untuk memotretnya,” sebutnya.
Deni sangat menyayangkan dengan adanya pembukaan lahan skala besar di kawasan itu karena lokasi proyek berada di lereng gunung Tangkuban Parahu yang ditetapkan masuk KBU sebagai fungsi konservasi tangkapan air di Cekungan Bandung.
Menurutnya, proyek itu berada di lahan perkebunan teh Sukawana milik PTPN VIII. Sehingga juga menumpas pohon teh yang jadi penguat lereng dan resapan air.
“Kita sangat menyayangkan aktivitas ini karena merusak bentang alam. Bakan masyarakat sekitar lapor sulit akses ke lokasi karena di pasang pagar dan dilarang pengembangan. Padahal lokasi itu juga salah satu akses pendakian ke Gunung Tangkuban perahu,” jelasnya.
Deni berharap pemerintah meninjau ulang proyek yang digadang-gadang bakal jadi tempat wisata baru itu. Pasalnya, pembukaan lahan berkala besar di Bandung Utara akan jadi bom waktu bencana besar bagi warga Cekungan Bandung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh HALOJABAR.CO, kawasan itu ternyata akan dibuat menjadi destinasi wisata Eiger Camp.