Pencuri Mobil Babak Belur Dihajar Massa saat Aksinya Kepergok Warga di Cililin KBB

bayi dibuang margaasih bandung
Ilustrasi - Police Line. (Pixabay/ValynPi14)

HALOJABAR.CO – Seorang pencuri mobil babak belur karena ketahuan saat sedang melakukan aksinya di Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Warga yang melihat kejadian itu lantas mengejar pelaku dan berhasil menangkapnya. Bahkan pelaku sempata jadi amukan massa yang geram dengan aksinya.

Berdasarkan identitas pelaku yang dikantongi polisi, terduga pelaku diketahui bernama Henrik (38), warga Desa Kertasari, Kabupaten Bandung.

“Pencurian mobil itu terjadi pada Sabtu 18 Januari 2025. Kejadian tersebut bermula dari adanya laporan masyarakat telah tertangkapnya seorang terduga pelaku pencurian mobil,” kata Kapolsek Cililin, AKP DMS Andriani, Sabtu 25 Januari 2025.

Menurutnya, pelakunya tertangkap dan sempat dipukuli warga. Namun pelaku berhasil diamankan oleh anggota yang datang ke lokasi kejadian, sehingga bisa terhindar dari amukan warga lebih lama.

Andriani menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi ketika sebuah mobil tengah diparkir di halaman minimarket. Kemudian pemilik mobil itu mendapat kabar dari tetangganya bahwa kendaraannya sudah berpindah tempat.

BACA JUGA: Berpura-pura Jadi Penumpang Ojol, Pelaku Begal Ditangkap Usai Tusuk Pengemudi di Sariwangi KBB

Setelah itu, anak pemilik mobil dan warga mengejar pelaku dan menghakimi terduga pelaku. Kendaraannya ternyata berpindah ke tengah jalan dan pelaku langsung dikejar anak korban, serta warga. Pelaku yang tertangkap kemudian sempat dipukuli.

Mendapat informasi tersebut, anggota Polsek Cililin langsung datang ke lokasi dan mengamankan terduga pelaku. Terduga pelaku kemudian dibawa lebih dulu ke RSUD Cililin untuk mendapatkan perawatan akibat dipukuli massa.

“Pelaku mengalami luka sobek dan memar pada bagian kepala dan wajah. Kemudian dibawa ke RSUD Cililin dan dirujuk ke RS Sartika Asih,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, saat diamankan pelaku sama sekali tak membawa identitas apapun. Dari keterangan pihak keluarga terduga pelaku, yang bersangkutan disebut-sebut mengalami gangguan jiwa.

“Identitas pelaku kami dapatkan setelah melakukan sidik jari. Keluarganya bilang pelaku ini mengalami gangguan kejiwaan,” ujarnya.

Kendati begitu pihaknya akan terlebih dahulu melihat hasil tes kejiwaan dari pelaku. Apakah memang mengidap gangguan kejiwaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau tidak.

“Kami sedang minta bukti surat rujukan dokter dan pelaku mau kita bawa untuk tes kejiwaan juga di RS Sartika Asih,” pungkasnya.***