Polres Cimahi Buka Pendaftaran Anggota Polri dari Jalur Sekolah Umum dan Pesantren

Pendaftaran Anggota Polri Cimahi
Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto saat memantau pelaksanaan pendaftaran calon anggota Polri di Mapolres Cimahi yang akan dibuka hingga tanggal 5 Maret 2025. (Adi Haryanto/HALOJABAR.CO)

HALOJABAR.CO – Polres Cimahi membuka pendaftaran anggota Polri untuk Tamtama, Bintara, ataupun Perwira dari jalur sekolah umum dan pesantren.

Rekrutmen anggota Polri secara serentak sedang dilakukan di seluruh Indonesia. Termasuk di Polres Cimahi yang saat ini sedang melakukan proses pendaftaran untuk Tamtama, Bintara, ataupun Perwira.

“Saat ini di seluruh Indonesia, termasuk Polres Cimahi sedang menerima pendaftaran calon anggota Polri hingga tanggal 5 Maret 2025. Bagi masyarakat yang ingin mengabdikan diri sebagai anggota kepolisian, silahkan untuk mendaftar,” kata Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto, Rabu 19 Februari 2025.

Menurutnya, pendaftaran ini dibuka seluas luasnya bagi semua masyarakat. Kriteria umumnya adalah mereka yang sehat jasmani dan rohani, serta sehat mental dan jiwanya.

Pendaftaran calon anggota Polri ini tidak hanya terbuka bagi lulusan SMA atau sederajat, namun terbuka juga bagi mereka yang berasal dari kalangan pesantren. Terkait hal itu pihaknya juga telah melakukan sosialisasi ke kalangan pesantren.

“Seluruh pendaftar akan mengikuti proses seleksi dengan mekanisme dan persyaratan yang sama di seluruh Indonesia. Bagi tahfiz alquran juga nanti akan ada penilaian khusus dari para calon untuk mengeluarkan bakat dan kemampuannya,” ucap Tri.

BACA JUGA: Polres Cimahi Bakal Tindak Knalpot Brong dan Kendaraan Over Dimension

Dikatakannya, sejauh ini animo dari para pendaftar cukup tinggi dimana sudah ada sekitar 100 lebih pendaftar baik pria maupun wanita. Saat ini mereka sedang menjalani verifikasi pendaftaran dan diprediksi jumlahnya akan terus bertambah mengingat waktu pendaftaran masih terbuka.

Tri menyatakan, kepolisian atas instruksi pimpinan menggelar rekrutmen calon anggota ini dengan transparan dan profesional, serta tidak ada praktik percaloan dalam seleksi. Masyarakat agar tidak mudah tergiur oleh oknum yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang.

Dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai pihak-pihak yang mengaku bisa meluluskan peserta jadi anggota polisi. Oleh karenanya, dia mendorong para peserta untuk menunjukkan potensi terbaik mereka selama proses seleksi berlangsung.

Selain itu, lanjut Tri, seluruh tahapan seleksi dari awal sampai akhir akan diawasi secara ketat oleh pihak internal Polri dan melibatkan pengawasan dari pihak eksternal. Sehingga diharapkan proses rekrutmen Polri dapat berjalan dengan profesional dan akuntabel.

“Semua peserta harus mengandalkan kemampuan sendiri, jangan percaya jika ada pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dengan memberikan imbalan. Kelulusan hanya ditentukan oleh kerja keras, kemampuan, keterampilan, dan doa dari setiap calon peserta. Kalaupun tidak berhasil itu bukan gagal, tapi keberhasilan yang tertunda,” tuturnya.***