Jaga Ekosistem TPA Sarimukti, Penanganan Sampah Bandung Raya Dilakukan Secara Kewilayahan

sampah tpa sarimukti
Kondisi TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, KBB, yang mengalami over kapasitas disebabkan karena banyaknya sampah dari kawasan komersial yang tidak dikelola dengan baik. (Adi Haryanto/HALOJABAR.COM)

HALOJABAR.CO – Demi menjaga ekosistem di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB), penanganan sampah di Bandung Raya dilakukan secara kewilayahan.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Penjabat Wali Kota Bandung dan Penjabat Wali Kota Cimahi guna membahas strategi pengelolaan sampah di wilayah Bandung Raya.

Rakor ini diikuti oleh Camat dan Lurah dari Kota Bandung serta Kota Cimahi untuk menyinkronkan langkah-langkah pengelolaan sampah di Bandung Raya agar tidak terjadi peningkatan volume pengiriman sampah (ritase) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

“Kami telah merancang strategi agar ekosistem TPA Sarimukti dapat bertahan hingga tahun 2027. Jika dibiarkan tanpa pengelolaan yang optimal, kondisi ini bisa berpotensi menjadi masalah lingkungan yang lebih serius,” ujar Sekda Herman usai Rakor yang digelar di Pendopo Kota Bandung, belum lama ini.

Dalam pertemuan tersebut, Herman menegaskan perlunya solusi konkret dalam pengelolaan sampah, terutama di tingkat rumah tangga. Ia mendorong Pemda Kota Bandung untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis kewilayahan melalui pemanfaatan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

“Pemda Kota Bandung harus mencari solusi terbaik untuk menangani sampah, terutama sejak dari sumbernya, yakni di rumah tangga. Optimalisasi TPS3R dan TPST menjadi langkah penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap TPA Sarimukti,” kata Herman.

Ia juga mengajak seluruh pihak, termasuk Camat, Lurah, RW, serta masyarakat, untuk berperan aktif dalam pengurangan sampah dari rumah tangga serta meningkatkan pemanfaatan fasilitas TPS3R dan TPST untuk mendaur ulang sampah.

BACA JUGA: Imbas Pembatasan, Hanya 100 Ton Sampah di Cimahi yang Dibuang ke TPA Sarimukti KBB

“Kita harus membiasakan konsep zero food waste di rumah, mengurangi sampah, serta mengolah dan mendaur ulangnya sejak dari sumbernya,” tambahnya.

Penambahan Ritase dan Strategi Pengelolaan Wilayah

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, mengungkapkan bahwa sejak akhir Januari 2025, volume sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti mengalami peningkatan yang signifikan.

Oleh karena itu, dalam Rakor tersebut disepakati adanya penambahan jumlah ritase pengiriman sampah dari Kota Bandung sebanyak lima ritase per hari hingga 9 Maret 2025.

“Tadi sudah disepakati komitmen bahwa Kota Bandung akan menambah lima ritase pembuangan ke Sarimukti untuk sementara waktu,” ujar Koswara.