HALOJABAR.CO – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyambut positif keputusan Mendagri Tito Karnavian yang mengizinkan Pemerintah Daerah (Pemda) menggelar rapat di hotel dan restoran.
Keputusan itu dinilai akan kembali menggerakan roda ekonomi dan sangat membantu pertumbuhan omset pada usaha hotel dan restoran di Bandung Barat yang kini tengah lesu.
“Kami dengar statement Pak Mendagri itu dan jadi angin segar, karena selama ini, keluarnya Inpres Nomor 1 tahun 2025 soal efisiensi membuat usaha di bidang hotel dan restoran lesu,” kata Ketua PHRI KBB, Eko Suprianto, Sabtu 14 Juni 2025.
Dia mengungkapkan, okupansi hotel dan belanja restoran terus menunjukkan grafik kurang baik sejak Januari 2025. Hingga Juni 2025, okupansi hotel hanya bertahan di angka 20 hingga 25 persen.
“Penurunan okupansi hotel kurang lebih 50 persen, sekarang tinggal tersisa rata-rata 20-25 persen,” sebutnya.
BACA JUGA: Okupansi Hotel di Lembang KBB Pada Momen Libur Panjang Kurang dari 50 persen, Pengusaha Ketar-ketir
Dirinya berharap keputusan Mendagri dapat didukung oleh pemerintah tingkat provinsi maupun Pemda Bandung Barat. Agar, akselerasi peningkatan okupansi dapat terjadi sesegera mungkin hingga berdampak pada meningkatnya perekonomian.
“Semoga dukungan dari pemerintah daerah maupun provinsi agar statement dari Mendagri dapat ditindaklanjuti, untuk mendukung pariwisata yang ada di KBB,” tandasnya.
Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melonggarkan kebijakan bagi pemerintah daerah untuk kembali menggelar ragam kegiatan hingga rapat di hotel dan restoran.
“Daerah boleh melaksanakan kegiatan di hotel dan restoran. Saya jamin karena saya sudah bicara langsung (dengan Presiden Prabowo),” ujar Tito.
Salah satu pertimbangan kebijakan tersebut karena pemerintah harus memikirkan hotel dan restoran yang hidup dari agenda meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE).***
